Contoh teks anekdot

Kotak Pensil Mahal

Alat Tulis Sering Hilang? Pakai <i>Nih</i> Tempat Pensil Anti Maling

Suatu hari yang cerah, Marimar pergi ke pasar untuk membeli kotak pensil. Marimar bosan dengan kotak pensilnya  yang lama. Ia menginginkan kotak pensil yang ada gambar pokemonnya. Maka bergegaslah Marimar menuju ke pasar. Sesampainya di pasar, ia langsung mencari penjual kotak pensil.

Marimar langsung bertanya pada penjual apakah ada kotak pensil yang bergambar pokemon. Dengan cekatan, penjual kotak pensil menunjukkan dagangannya yang memiliki gambar pokemon. Dengan senang hati Marimar memilih kotak pensil yang ingin ia beli. Setelah mendapatkan kotak pensil yang mau dibeli Marimar pun bertanya harga kotak pensil tersebut.

“Berapa harga kotak pensil ini pak?”, tanya Marimar. Penjual kotak pensil langsung menjawab “Harganya 15.000 saja”. Mendengar jawaban dari penjual kotak pensil itu, tiba-tiba wajah Marimar merengut. Ia merasa harga kotak pensil ini sangat mahal karena ia merasa teman-temannya yang lain telah membeli dengan harga yang lebih murah.

Marimar mencoba untuk menawar harga kotak pensil tersebut. “Pak ini harganya terlalu mahal, teman-teman saya saja kemarin beli di sana lebih murah”, kata Marimar. Mendengar hal itu, penjual kotak pensil pun hanya bisa pasrah, dan menyuruh Marimar menawar. “Ya sudah, silahkan ditawar, maunya adik berapa”.

Mendengar hal tersebut, Marimar sangat senang, ia langsung bilang, “Ya sudah pak 18.000 saja ya!”. Marimar langsung memberikan uang 18.000 dan pergi membawa kotak pensil pokemonnya. Tukang jual kotak pensil hanya bisa bingung dan garuk-garuk kepala.